Selasa, 23 Desember 2014

Ibumu, Ibumu, Ibumu


Ibu
D. Zawawi Imron

kalau aku merantau lalu datang 
musim kemarau
sumur-sumur kering, daunpun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sarisari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang meyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu


(Batang-Batang - Madura)


Ternyata banyak hal yang baru bisa saya pahami setelah menjadi seorang ibu.

Ternyata butuh waktu seperempat abad untuk akhirnya saya bisa mengerti segala limpahan kasih sayang dalam bentuk lirikan tidak suka, teguran keras, bahkan amarah yang pernah terlontar dari seorang ibu.

Sayang tidak selalu terungkapkan dengan kata-kata lembut, kadang ia berwujud daftar kalimat larangan.

Cinta tidak selalu dihadirkan dengan memenuhi semua permintaan, kadang ia ditunjukkan dengan sejuta penolakan.

Rindu tidak harus dalam rupa pelukan hangat setiap perjumpaan, ia bisa juga hadir dalam omelan panjang.

Ibumu, ibumu, ibumu..

Kemuliaan itu tidak lahir begitu saja,

Ia adalah buah keikhlasan menanggung segala keluh kesah selama sembilan bulan. 

Ia adalah nilai sebuah kerelaan bergelut dengan maut saat melahirkan.

Ia adalah penghargaan atas hari-hari penuh kelelahan.

Ia adalah pembalasan atas semua yang bisa diraih tapi ditinggalkan demi sebuah kebersamaan.

Ia adalah hadiah bagi pencarian ilmu demi menjadi madrasah pertama untuk buah hati.

Ia adalah kado atas kesibukan luar biasa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga yang selalu menanti.

Ia adalah janji atas hati yang penuh kesabaran menghadapi hari-hari sedih, kecewa, dan frustasi.


Selamat Hari Ibu

Jumat, 10 Oktober 2014

Hari Ini Dua Tahun Yang Lalu

Ah, mau bilang selamat ulang tahun yang kedua untuk Zahir aja mamanya ribet amat milih judul.

Tahun kemarin mamanya si Zahir ini kasih kado berupa album foto berisi..foto-foto (iyaaalaaah) first momentnya Zahir, tapi tahun ini kadonya nggak ada. Bukan karena nggak ada ide untuk kasih kado yang (tampaknya) akan dimengerti saat Zahir besar nanti, tapi karena kebanyakan ide akhirnya nggak ada yang terealisasi. Maunya bikin foto mozaik segede-gedenya yang isinya foto Zahir semua, tapi pas tanya harga kok ya sayaaang hahaha. Lalu mau maksa eyang, oma, opa, bunda-bunda, mama, papa, ayah, anty-aunty, dan mbak-mbaknya Zahir buat ngasih kartu ucapan berisi harapan-harapan dan doa untuk Zahir yang nantinya ditaro di buku khusus juga gagal. Kenapa? Karena mamanya ini malah asik sendiri kebingungan pilih-pilih buku yang bagus untuk tempat taro' (bukan chiki) letters of love itu, jadinya ide ini mungkin harus tertunda setahun lagi (kalau masih inget). 

Akhirnya, pagi ini kita lewati dengan ucapan "Selamat Ulang Tahun Zahir," saat Zahir membuka mata di pagi hari yang dijawab Zahir dengan cengar-cengir saja karena sesungguhnya mengucapkan kata selamat ulang tahun dengan baik dan benar pun dia belum sempurna. Jadi entahlah apa makna cengiran Zahir itu karena setelah nyengir Zahir langsung nyamber HP papanya untuk kasih makan Tom dan Pou yang kebelet pipis karena nggak diurusin semalaman (Pou malah sudah pasang termometer di mulutnya sebagai pembuktian kalau dia benar-benar sakit).

Selamat ulang tahun my son, Pranaya Zahir Harnadi. Terima kasih atas dua tahun yang menyenangkan ini. Terima kasih atas semua proses pembelajaran ini. Kami belajar menjadi orangtua, kamu belajar menjadi anak. Belajar akan peran masing-masing. Tidak sempurna, banyak tangis, banyak omelan, banyak kekesalan, banyak kenakalan, banyak bab-bab tentang pelajaran menjadi orangtua dan anak yang baik kita lewatkan dengan nilai tidak memuaskan. Tapi pada akhirnya, kami hanya ingin kalau orangtuamu yang tidak sempurna ini selalu menjadi your homebase. Kemana pun kamu berlari, secepat apa pun, sekuat apa pun rintangan, kembalilah ke sini, ke dalam pelukan.

Dan Zahir, satu hal paling penting yang harus kau tahu di atas segalanya, walau cinta kami padamu luar biasa, cinta Sang Maha Penciptalah yang paling sempurna. Dekatlah pada-Nya. Tanpa alpa. 

“You don't raise heroes, you raise sons.
 And if you treat them like sons, they'll turn out to be heroes,
 even if it's just in your own eyes.” 
― Walter M. Schirra, Sr.



Jumat, 29 Agustus 2014

Eksotisme Wisata Alam Bandung Selatan

Juara 3 Lomba Menulis Klikhotel.com 

Sekilas Tentang Wisata Jawa Barat
Berwisata di Jawa Barat mungkin sudah sangat familiar bagi kita. Kita tentu mengenal wisata kuliner dan wisata belanjanya. Siapa yang tidak kenal brownis Amanda dan pisang bolen Kartika Sari? Siapa yang tidak pernah dengar sentra sepatu Cibaduyut dan sentra jeans Cihampelas? Kegemaran masyarakat akan hidangan Sunda yang kaya akan lalapan dan sambal,menjadikan bisnis rumah makan Sunda di provinsi selain Jawa Barat juga ikut mengalami kemajuan.

Industri kreatif yang berbasis kepada nilai-nilai lokal kebudayaan pun berkembang pesat di sini. Dodol Garut yang tadinya hanyalah oleh-oleh manis biasa dari Garut kini berkembang menjadi sebuah merek dagang yang terkenal dengan nama ‚“Chocodot“ yaitu dodol garut berbalut coklat. Cita rasa lokal bergabung dengan coklat menjadikannya oleh-oleh yang naik kelas dan bisa diterima seluruh lapisan masyarakat. Lalu masih ingat dengan keripik dengan level pedas yang berbeda-beda dengan merek Ma’icih yang sangat terkenal? Hadirnya Ma’icih, menghilangkan kebosanan orang akan keripik pedas dan malah membuat orang berlomba-lomba membelinya, menantang dirinya untuk mencoba level pedas yang semakin tinggi.

Penduduk Jawa Barat yang masih memegang teguh nilai budaya membuat Jawa Barat menjadi Provinsi yang maju tanpa meninggalkan akar budayanya. Modern tapi klasik, maju tapi tetap santun. Saya rasa, hal-hal tersebut yang mendorong Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu destinasi favorit untuk liburan keluarga. Tidak hanya memikat wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun terpikat akan keindahan dan keunikan provinsi yang beribukota di Bandung ini.

Terlalu luasnya cakupan wisata di Jawa Barat membuatnya tidak akan habis untuk dibahas. Setiap saat ada saja hal baru yang berhasil diciptakan di sana yang kemudian membuat orang berduyun-duyun untuk mendatanginya. Tapi saya akan mengulas tentang wisata yang dicintai semua orang yaitu wisata alam Jawa Barat. Ya, Provinsi Jawa Barat memang memiliki hampir semua potensi wisata alam yang luar biasa lengkapnya mulai dari laut, pegunungan, kawah, dan danau. Semua orang berlomba-lomba mengunjungi Pantai Parangtritis, Green Canyonnya Indonesia di Ciamis, hamparan kebun teh di Lembang, Gunung Tangkuban Perahu, Kawah Putih, Situ Patengan dan masih banyak lagi.

Salah satu tempat wisata alam yang banyak menarik perhatian di Jawa Barat adalah sebuah danau dan sebuah kawah yang berada dalam satu kawasan. Danau ini terletak di sebuah Desa bernama Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Situ Patengan namanya. Sedangkan kawah yang cukup terkenal hingga dijadikan lokasi syuting sebuah film cinta adalah Kawah Putih

Menuju Situ Patengan dan Kawah Putih
Untuk mencapai ke Situ Patengan dan Kawah Putih, apabila berkendaraan umum, anda dapat berangkat dari Terminal Leuwi Panjang kemudian melanjutkan dengan elf (bis kecil) yang menuju Terminal Ciwidey. Dari Terminal Ciwidey perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkot kuning cerah jurusan Ciwidey-Situ Patengan. Anda dapat langsung turun di pintu gerbang kawah selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan yang disiapkan oleh pengelola objek wisata yaitu mobil shuttle.

Apabila menggunakan kendaraan pribadi banyak jalur alternatif yang ditempuh antara lain lewat Kopo, Mohammad Toha, Buah Batu, atau Cimahi. Saya menganjurkan untuk lewat Cimahi karena biasanya tidak macet. Selanjutnya tinggal mengikuti papan penunjuk jalan yang selalu ada sampai kawasan wisata. Perjalanan menuju Situ Patengan dan Kawah Putih dari Kota Bandung memang lumayan lama, hampir dua jam, tapi kita tidak akan merasa bosan karena di sepanjang jalan mata kita disuguhi pemandangan hijau berupa pohon-pohon besar, kebun strawberry, areal perkebunan teh Ranca Bali yang sangat luas, dan kawasan hutan pinus cagar alam Patengan yang menyejukkan. Lokasi Situ Patengan dan Kawah Putih tidak terlalu berjauhan hanya sekitar beberapa menit saja.

Situ Patengan
Untuk masuk ke objek wisata Situ Patengan, anda akan dikenai biaya 6.000 rupiah per orang. Bila membawa mobil dikenai biaya tambahan sekitar 10.000 rupiah untuk biaya parkir. Begitu memasuki kawasan Situ Patengan, anada akan melihat banyak danau-danau kecil lain selain danau utama yang sangat luas. Danau-danau itu biasa dimanfaatkan oleh warga untuk mencari ikan. Total keseluruhan danau ini sangat luas yaitu sekitar 45 Ha dengan kedalaman danau sekitar 3-4 meter. Dengan kedalaman itu , banyak ikan air tawar yang hidup di dalamnya seperti mujair, nila,mas,nilem,dan lele.

Air di Situ Patengan ini sangat tenang. Nyaris tidak ada riak. Duduk di pinggir danau dan memandang  kemanapun, yang terlihat hanya danau yang luas dan pohon besar dimana-mana. Wajar saja karena luas total kawasan Situ Patengan ini 150 Ha. Jadi memang sangat luas. Danau yang luas itu dapat kita kelilingi dengan menyewa perahu dayung, perahu motor, atau bebek-bebekan. Biaya sewa perahu dayung sekitar 40.000 rupiah/orang, sewa perahu motor sekitar 200.000 rupiah/kapal, sedangkan bebek-bebekan sekitar 15.000 rupiah/orang.Biaya sewa bebek-bebekan memang lebih murah karena menggunakan tenaga kita sendiri untuk mengayuh.

Situ Patengan
Mitos dan Sejarah Situ Patengan
Mitos ataupun sejarah dari objek wisata Situ Patengan sangat penting untuk diceritakan kembali karena hal ini telah berkembang di masyarakat  dan merupakan salah satu faktor daya tarik yang sangat kuat dalam memikat pengunjung.

Alkisah di zaman dahulu hiduplah sepasang kekasih bernama Ki Santang (Raden Indrajaya) dan Dewi Rengganis. Ki Santang merupakan keponakan Prabu Siliwangi (Raja Pajajaran) dan Dewi Rengganis adalah putri dari Kerajaan Majapahit. Perang Bubat yang melibatkan Kerajaan Pajajaran dan Majapahit memisahkan kedua sejoli tersebut dan membuat mereka melalui kisah cinta yang berliku-liku, penuh rintangan, kepedihan,dan memilukan hati.Namun karena rasa cinta yang sangat dalam, mereka saling mencari. 

Saling mencari atau yang dalam Bahasa Sunda adalah "pateang-teangan"inilah yang menjadi asal mula nama Situ Patengan (dikenal juga sebagai Situ Patenggang ). Setelah saling mencari, kedua sejoli ini akhirnya dipertemukan kembali di sebuah tempat yang kini bernama Batu Cinta.Rindu dan cinta yang begitu mendalam, membuat mereka tak bisa menahan deraian air mata saat berjumpa kembali, bahkan air di Situ Patengan ini dipercaya berasal dari air mata mereka ketika mereka menangis saat berjumpa kembali.

Setelah berjumpa kembali, Dewi Rengganis meminta  dibuatkan kapal kepada Ki Santang untuk berlayar bersama. Kapal inilah yang kemudian menjadi pulau berbentuk hati yang kini bernama Pulau Sasaka atau lebih dikenal sebagai Pulau Asmara. Mitos yang dipercaya masyarakat adalah apabila ada pasangan yang berkunjung ke Situ Patenggang ini kemudian mengelilingi Pulau Asmara dan singgah di Batu Cinta maka kisah cinta mereka akan langgeng seperti Ki Santang dan Dewi Rengganis yang kisah cintanya abadi hingga kini.

Sejarahnya sendiri, kawasan Situ Patengan ini sebelumnya adalah cagar alam, baru pada tahun 1981 dibuka menjadi kawasan taman wisata hingga akhirnya bisa kita nikmati sampai sekarang

Batu Cinta dan Pulau Asmara
Dalam mitos Situ Patengan, disana ada kisah tentang Batu Cinta dan Pulau Asmara. Uniknya Pulau Asmara ini berbentuk seperti hati yang hanya bisa terlihat jelas apabila kita memandangnya dari atas tentunya. Pulau Asmara ini terletak di tengah danau, sehingga bila kita mau kesana kita harus menyewa perahu dayung atau perahu motor. Biasanya kita akan dibawa mengelilingi pulau tersebut oleh supir perahu. Kemudian perahu akan bersandar sejenak di Pulau Asmara sehingga kita bisa mengelilingi pulau untuk berfoto-foto. Kita juga akan dibawa singgah ke Batu Cinta. Di Batu Cinta kita bisa melihat banyak para pasangan muda yang datang karena tertarik dengan mitos yang berkembang di masyarakat. Tetapi sayang, kondisi batu cinta penuh dengan coretan-coretan. Kesadaran masyarakat masih sangat kurang untuk bisa menjaga kebersihan objek wisata.


Pulau Asmara dari kejauhan


Fasilitas Lain di Situ Patengan
Untuk yang ingin bermalam, di objek wisata Situ Patengan ini juga terdapat bungalow. Kondisi bungalownya tampak  bagus, terawat, dan kelihatan bersih. Seperti layaknya objek wisata lainnya, namun di sekitar kawasan Situ Patengan juga banyak terdapat pilihan hotel untuk bermalam. Pilihan lengkap hotelnya bisa dilihat di klikhotel. Di Situ Patengan juga banyak tersedia tempat makan yang berderet di sekitar area parkir dan di pasar. Iya, di sini juga terdapat pasar. Pasar kecil berisi kios-kios yang menjual berbagai souvenir ataupun buah-buahan segar dan makanan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Fasilitas Bungalow di Situ Patengan
Kawah Putih
Kawah Putih merupakan objek wisata yang berada  pada ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut, sehingga udara di sini begitu sejuk dengan suhu antara 8 - 22 derajat Celcius. Kawah Putih merupakan sebuah kawah yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha pada abad ke-10 silam. Kawah hasil letusan Gunung Patuha tersebut akhirnya terisi dengan air hujan dan bereaksi dengan kandungan belerang yang ada di kawah tersebut sehingga menjadi seperti sekarang Gunung Patuha sendiri konon berasal dari nama Pak Tua atau Patua. Bahkan masyarakat setempat menyebutnya sebagai Gunung Sepuh yang berarti gunung tertua di Jawa Barat. Sejak ratusan tahun lalu, Gunung Patuha dianggap angker oleh warga sekitar..
Untuk memasuki Kawah Putih, pengunjung harus membayar tiket masuk  sebesar Rp 15 ribu per orang untuk wisatawan lokal dan Rp 30 ribu untuk turis asing. Untuk parkir kendaraan pribadi memang cukup mahal disini. Sebenarnya disediakan tempat parkir yang murah di kawasan wisata ini, yaitu di dekat pintu masuk, namun jaraknya masih jauh sekitar 5-6 kilometer dari lokasi kawah. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan umum, hanya bisa berhenti di depan pintu masuk dan dilanjutkan dengan naik mobil khusus yang disediakan disana dengan ongkos Rp 10 ribu per orang sampai di lokasi kawah.
Pemandangan di sini sangat indah sehingga sayang sekali kalau mengunjungi objek wisata ini tanpa mengabadikannya dengan kamera atau video. Pesona berupa hamparan pemandangan kawah gunung yang membentuk sebuah danau dengan air yang warnanya sering berubah. Kadang airnya berwarna putih, kadang sedikit kehijauan, bahkan coklat muda. Hal ini terjadi karena adanya perpaduan dari tanah kapur dan belerang pada suhu udara dan cuaca tertentu.
Sekeliling kawah dikelilingi oleh pepohonan dan tebing kapur yang kokoh dan tinggi menciptakan kesan tertutup dan misterius bagi Kawah Putih tersebut. Belum lagi apabila kabut turun dari atas tebing menuju kawah, maka itu akan menjadi pemandangan yang luar biasa indahnya seolah-seolah kita berada di negeri yang lain.
Karena keindahannya tersebut, Kawah Putih sering dijadikan tempat untuk melakukan pra-wedding, syuting film, syuting video klip, dan perayaan momen-momen romantis lainnya.
Kekayaan flora dan fauna juga menjadi salah satu daya tarik dari objek wisata Kawah Putih ini. Menurut penduduk sekitar, jika beruntung sambil berjalan-jalan pengunjung bisa melihat aneka jenis flora langka, seperti bunga edelweis, tanaman cantiqi yang harum, tanaman lemo yang berkhasiat dapat mengusir binatang berbisa, dan vaccinium sebagai vegetasi tanaman khas kawah. Berbagai jenis fauna yang sering terlihat oleh pengunjung dan penduduk sekitar seperti elang, monyet, kancil, babi hutan, macan kumbang, dan macan tutul. Namun tentunya, hewan buas seperti macan kumbang dan macan tutul kemungkinan berada di Gunung Patuha.
Kawah Putih dan pemandangannya yang eksotis

Mitos Kawah Putih
Sebuah objek wisata alam, memang tidak bisa terlepas dari mitos atau kepercayaan masyarakat setempat secara turun-temurun. Namun, sisi positif yang dapat diambil dari beredarnya mitos tentang sebuah objek wisata adalah semakin besarnya daya tarik objek wisata tersebut terhadap masyarakat. Begitu juga dengan Kawah Putih. Dahulu, ada mitos yang mengatakan jika ada yang mendekat ke puncak Gunung Patuha, manusia maupun hewan, maka akan mati.
Masyarakat sekitar percaya bahwa puncak itu adalah daerah kediaman para jin. Dengan kata lain, angker. Bahkan burung pun tidak ada yang berani lewat di atas puncak Gunung Patuha. Mitos tersebut cukup lama berkembang di masyarakat hingga akhirnya pada tahun 1837 ada seorang peneliti botanis kelahiran Jerman bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn melakukan ekspedisi ilmiah ke Gunung Patuha.
Gunung Patuha yang saat itu masih berupa hutan belantara, ditembusnya. Saat melakukan perjalanan, ia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya menusuk hidung. Akhirnya diketahui bahwa di lokasi tersebut terdapat kandungan belerang yang sangat tinggi yang menyebabkan burung tidak mau terbang melintas di atas Kawah Putih.
 Meski mitos tersebut telah terbukti salah, namun masyarakat masih mempercayai bahwa di salah satu puncak  Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat disebut domba lukutan.
Untuk melengkapi mitos dan cerita angker Gunung Patuha, di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Bas, dan Eyang Jambrong.

Tambang Belerang Yang Telah Tertutup
Ada satu hal lagi yang menarik di Kawah Putih, yaitu adanya bekas tambang yang telah tertutup dengan tulisan “Jangan terlalu lama berada di depan goa”. Bekas tambang itu memiliki sejarah sendiri. Setelah ditemukan adanya kandungan belerang yang cukup tinggi di Kawah Putih, pemerintahan Belanda membangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang dikendalikan langsung oleh pemerintah militer Jepang. Tulisan bernada peringatan di mulut goa bekas tambang yang telah tertutup itu dibuat untuk menghindari pengunjung dari menghisap belerang terlalu lama karena akan berbahaya bagi kesehatannya.

Warna-Warni Indonesia
Merayakan warna-warni keindahan Indonesia tidak akan pernah selesai. Setiap saat muncul destinasi wisata baru, muncul keunikan baru dari suatu daerah, muncul keragaman yang baru diketahui masyarakat luas. Hal ini kemudian menjadi sebuah trend dan keharusan untuk mengunjungi keindahan-keindahan alam dan melihat kekayaan budaya tersebut.
Gencarnya kampanye untuk menggiatkan potensi wisata dalam negeri tahun-tahun belakangan ini tampaknya mulai menuai hasil. Dahulu berlibur ke luar negeri dianggap sebagai sebuah trend bagi masyarakat kelas atas, namun sekarang promosi yang gencar dari dalam negeri untuk menjadi turis di dalam negeri sendiri mulai menjadi trend baru di masyarakat karena memang itu seharusnya yang terjadi, karena Indonesia punya semua warna-warni keragaman budaya dan wisata yang tidak kalah hebat, tidak kalah indah, tidak kalah menarik dengan wisata ke luar negeri.Semoga ke depannya, kesadaran masyarakat untuk mencintai keragaman bangsa sendiri ini akan terus mengalami kemajuan dari masa ke masa.

Bagi yang tertarik untuk berwisata ke Jawa Barat, klikhotel adalah salah satu pilihan yang paling tepat. Selain karena pilihan hotel yang cukup banyak (lebih dari 400 hotel di Jawa Barat bisa anda pilih melalui klikhotel), diskon yang diberikan lewat pemesanan melalui klikhotel juga cukup besar. Selain untuk pemesanan hotel secara online, saya rutin mengunjungi blog klikhotel untuk mengetahui tentang tips berwisata ke suatu daerah. Mulai dari tempat wisata kuliner yang enak sampai tempat nongkrong favorit di daerah tersebut. Konfirmasi pemesanan melalui klikhotel juga saya akui sangat cepat dan ramah bila dibandingkan situs-situs pemesanan akomodasi perjalanan lainnya. Satu lagi yang membuat saya selalu puas akan pelayanan klikhotel adalah infonya yang lengkap mengenai pelayanan yang akan kita peroleh di suatu hotel dan info itu tertuang dalam bentuk visual yang indah untuk memudahkan kita menentukan pilihan. Selalu menyenangkan mengunjungi klikhotel dan merencanakan perjalanan bersamanya.


Jumat, 11 April 2014

"Give Me Some Credit"

Bukaaan...judul di atas maksudnya bukan minta kreditin barang atau minta utangan ya. Maksudnya itu.."Give me appreciation for what I'm doing." Terus maksudnya gimana? Iya soalnya saya lagi gemeees banget sama orang yang jarang mencantumkan narasumber. Dalam hal apapun, mulai dari majang foto orang dan diakui milik sendiri, ngutip quotes orang tanpa mencantumkan narasumber, copas alias copy-paste tulisan orang tanpa permisi...Duh! Piracy is everywhere..

Jadi ingat curhatan status facebook teman saya, si empunya blog www.wewengkonsumedang.com Dia kesal karena foto-foto hasil dokumentasi dia di blog diambil tanpa izin oleh salah satu TV lokal untuk acara TV tersebut. Kebayang deh kesalnya kayak apa. Dapat hasil foto bagus itu nggak mudah kan? Tapi bukan berarti jadi halal untuk mengambil hasil jepretan orang lain tanpa meminta izin dan mencantumkan sumbernya. Ada lagi cerita teman yang foto di blog kulinernya diambil oleh salah satu rumah makan untuk dipajang dan dijadikan foto di menu rumah makan tersebut. Ketika ditanya, katanya ,"Hasil searching di google." 

Nggak cuma itu, di twitter saya termasuk salah satu follower Sudjiwo Tedjo, beliau termasuk sering menciptakan quotes yang nggak hanya bagus tapi juga bikin mikir. Nah, suatu ketika saya melihat quotes tersebut majang di status facebook teman saya. Saya tahu persis karena sama susunannya perkata. Bedanya adalah tidak ada nama Sudjiwo Tedjo di sana. Tidak ada sumber dan banyak yang kasih jempol atas status itu. Saya yang bukan pemilik quotes itu aja kesalnya bukan main. Apa susahnya sih mencantumkan sumber? Itukan salah stu fungsi tombol share di facebook atau twitter atau blog atau socmed lainnya? Untuk memberi apresiasi kepada yang punya karya.

Setiap orang itu bisa menghasilkan karya, bedanya adalah ada yang PD dengan hasil karyanya sendiri, ada juga yang PD dengan hasil karya orang. 

Dan mengutip kata-katanya  Michael Bassey Johnson, 

“If a creative person steals your idea, he’s killing his creative ability, 
if he steals your art, he’s killing his art,
 if he makes it available to the world, it won't create the impact you could have created, 
because it wasn’t from the right source.” 



Rabu, 09 April 2014

Selamat Ulang Tahun Uyen...

Sejak 10 tahun yang lalu, setiap tanggal 9 April, saya selalu bingung. Bukan karena bingung mau nyoblos apa tapi karena di tanggal segitu ada seorang sahabat yang berulang tahun. Namanya Yenni Apriliani (Uyen). Semakin lama sahabatan, semakin bingung mau ngucapin apa lagi di teks ucapan ulang tahun karena hampir semua doas udah pernah ditulis dan diulang setiap tahun.

Hebatnya, Uyen hampir selalu jadi orang pertama yang mengucapkan selamat setiap kali saya berulang tahun. Saya juga kayaknya. Sekarang sejak kita jauhan lagi (Uyen pindah lagi ke Subang dan saya pindah lagi ke Lampung) dan nggak bisa mengucapkan secara langsung, kita jadi lebih kreatif dalam hal ucap-mengucapkan ini.

Ultah Uyen yang ke 26 saya ucapkan di seluruh media sosial mulai dari fb, twitter, instagram, LINE, whatsapp, naon deui ya... sampai terakhir di yahoomail dan kasih kolase foto-foto kita berdua. Tahun ini saat saya ulang tahun yang ke 28, itu lebih keren lagi. Si Uyen dan suaminya yang juga keren yaitu Ipul bikin video di You Tube untuk mengucapkan ulangtahun. Walaupun menontonnya sempat tertunda beberapa hari kemudian karena masalah jaringan (hari giniiiiiii.....), tapi video itu berhasil membuat saya terharu pisaaan..

Nah, besok adalah hari ulang tahun Uyen, saya nggak mau kalah dan mau memberi yang beda juga. Jadi semaleman ceritanya mainan movie maker, pilih lagu, pilih-pilih foto, kasih-kasih caption sampai jam 3 pagi .

Laluuuuu..

Leptop ngehang dan hilanglah semua kreatifitas yang cuma bisa muncul malam-malam itu. Saya pun patah semangat dan akhirnya kepikiran untuk nulis aja deh. Dari dulu memang sempat punya rencana buat nulis tentang Uyen di blog karena beberapa kali namanya muncul di cerita-cerita dalam blog (tanpa orangnya tahu..). Nah momennya pas nih, jadi ditulislah ini semua untuk Uyen. Biar apa? Biar saya juga bisa sekeren Uyen dan Ipul.

Jadi, inilah ini. Tulisan yang didedikasikan khusus untuk sahabat tersayang Yenni Apriliani H. Selamat membaca!

7 THINGS ABOUT YOU:

1. Uyen, manusia dengan tingkat perubahan mood paling drastis yang pernah saya kenal. Dia bisa suatu saat lagi ketawa-tawa  eh tiba-tiba ngilang dan ditemukan kembali dalam keadaan masih hidup tapi dengan mimik muka yang BT banget. Kalau itu sudah terjadi JANGAN PERNAH...sekali lagi JANGAN PERNAH sok care dengan nanya "Kenapa Uy?" karena itu hanya akan bikin yang nanya ikutan BT gara-gara dicuekin. Tapi juga JANGAN PERNAH..inget..JANGAN PERNAH...nyuekin dia yang lagi BT dengan tetap ketawa-ketawa dan seolah-olah nggak ada masalah. Nah terus harus gimana? Entahlah..sampai hal ini dituliskan, itu masih jadi misteri alam. Dulu, perubahan mood Uyen yang drastis itu biasanya diakibatkan homesick kalau dia udah kelamaan nggak pulang ke rumah gara-gara banyak kegiatan di kampus. Jadi salah kampus? Salah temen-temen kampus? Nah...

2.Tapi selain sifat moodynya yang naik turunnya itu kayak ayunan TK, Uyen itu teman yang paling banyak kemiripan sama saya. Nggak heran kalau dia cerdas, asik, ramah, menarik. Yah mirip saya banget (kesempatan narsis).

3. Uyen, entah kenapa mudah banget berteman sama makhluk lain. Alias laki-laki. Hampir semua temannya adalah laki-laki dan dia punya kesulitan kalau harus berakrab-akrab ria dengan perempuan. Jadi, teman Uyen yang berjenis kelamin perempuan itu bisa dihitung pakai jari. Jarinya kaki seribu. Nggak sebanyak itu sih. Dikit deh pokoknya. 

4.Dulu di antara teman-teman yang lain, Uyen ini yang paling rajin solatnya. Nggak pernah tinggal. Malah, kalau kesiangan bangun solat subuh, dia dulu bakal solat subuh jam berapapun dia bangun. Walaupun bangunnya udah mau Ashar. Ini boong (yang bangun pas Asharnya yang boong..#yedibahas)

5. Ada satu misteri tentang Uyen yang dulu saya sama sekali nggak tahu dan penasaran. Jadi si Uyen ini punya inisial H di belakang namanya. Yenni Apriliani H. Setiap teman-temannya nanya (termasuk saya) apa kepanjangan dari H itu, dia nggak pernah mau jawab. Nyebelinnya dia selalu jawab gini," H itu hajah, tapi nggak sombong, makanya ditaro di belakang nama."Deim...

6. Uyen itu suaranya bagus.Gus. Gus. (Lalu datanglah si Bagus Onyet). Dan kita berdua hobi banget karaoke. Mulai dari karaoke pake koin yang bisa makan waktu berjam-jam buat milih lagu, karaoke hampir serius di Naff, Inul Vista dll sampek karaoke yang harus serius karena nyanyinya di tengah food court yang berarti diliatin sama semua pengunjung food court. Eh tapi itu Uyen, saya yang maksain dia biar mau. Suka karaoke bukan berarti ahli nyanyi juga sih, saya dan Uyen lebih suka berbagi suara. Uyen suara satu, saya..suara dalam hati. Watiiir....


7. Satu lagi yang pasti banget bikin saya inget Uyen adalah petualangan kami dulu yang nyaris diculik supir taksi. Cerita lengkapnya ada di sini. Itu, unforgetable moment bingits. 


Nah jadi kenapa cuma 7? Karena waktunya terbatas. Kalau dikasih waktu dari tahun kemaren, pasti bakal lebih banyak lagi. 

Intinya....jangan nilai dari tulisan ini ya Uy, tapi nilai dari niat dan usahanya (tetep aja pengen dinilai). 

Eh dari tadi nulis udah ngucapin ulangtahun belum sih? Belum ya? Padahal itu intinya.

Selamat Ulang Tahun Uyeeen...Doanya sama aja kayak tahun kemaren. Aamiin...

Dan mengutip A.A. Milne (Winnie-the-Pooh):
It is more fun to talk with someone who doesn't use long, 
difficult words but rather short, easy words like "What about lunch?"....
(yuk ah makan-makan dimana kita?)



Jumat, 28 Maret 2014

Nggak Usah Trying Too Hard (alias Mekso) Buat Terlihat Beda

Ini saya bukan lagi mau ngebahas tentang generasi anti mainstream, karena ngebahas tentang itu udah terlalu mainstream. Hehehe...Tapi lagi menyoroti tingkah laku orang yang trying too hard supaya dibilang anti mainstream. Beda ya? Bedanya? Kalau menurut saya, orang yang anti mainstream itu orang-orang yang memang tingkahnya udah dari sononya aneh, cara pikirnya nggak biasa, cara dia memandang hidup berbeda dengan kita, apa yang jadi kesukaannya adalah hal-hal yang nggak biasa, dan tingkah-tingkah melawan arus lainnya. Banyak orang kayak gini, contohnya salah satu teman dekat saya. Sebut saja Astrid (nama sebenarnya), saat orang-orang ke kampus dengan baju biasa, dia ke kampus dengan baju yang dia beli di Pasar Gede Bage sentra barang seken. Ah itu mah biasa. Tapi bajunya itu baju yang mirip dipake Pangeran Diponegoro waktu pemotretan sama kudanya. Tahu kan? Yang fotonya suka dipajang di buku PSPB (PSPB...ketauan deh angkatan tuanya). Tapi namanya dia suka, dia nggak peduli anggapan orang dan dia juga nggak berusaha untuk jadi ngetop karena itu. Kok tahu? Tahu dong, kan teman dekatnya.

Nah, kalau yang saya lihat akhir-akhir ini, banyak juga muncul orang yang berusaha banget untuk jadi antimainstream. Buat apa? Biar terkenal lah... Being different is the easiest way to be popular kan? Ciri-ciri orang macam begini gampang dikenali kok, yaitu:
1. Saat banyak orang lagi suka sama sesuatu hal, ada satu orang yang dengan bangganya bilang nggak suka. Nggak cuma itu, ketidaksukaannya itu dia share kemana-mana. Tujuannya ya cuma satu. Biar terkenal sebagai orang yang beda. Maunya sih biar dibilang unik dan limited edition
2. Orang ini nggak mau kalau sampai ada orang yang ikut-ikutan gaya/pikiran antimainstream yang udah susah payah dia citrakan. Kalau ada yang ikut-ikutan dia bisa sewot banget. Karena menurutnya dia doang yang boleh beda dan unik. Kenapa dia sewot? Karena kalau banyak orang yang jadi antimainstream kayak dia, berarti dia jadi mainstream dong. Jadi biasa. Sama kayak banyak orang. 
3. Pikiran atau gaya antimainstream-nya nggak akan bertahan lama. Misalnya hari ini dia bilang suka blackmetal, besok-besok dia bakal berubah lagi karena dorongan untuk suka sama blackmetal itu cuma dorongan biar terlihat beda aja, padahal jiwanya melayu blass..

Pesannya adalah, udahlah jadi diri sendiri aja. Capek keleuuss untuk terus-terusan berusaha menjadi beda. Kalau memang lagi suka yang mainstream kayak lagu pop atau lagu-lagu lain yang earcatching,  ya tunjukin aja jangan berusaha keras buat kelihatan seperti penggemar punk. Kalau suka yang mainstream macam sinetron atau drama korea ya nikmatin aja, jangan malu dan lalu berusaha keras terlihat sebagai penyimak film antiboxofficeBegitu juga sebaliknya, yang penting that is the real you karena pada akhirnya cuma masalah waktu aja kalau mainstream dan antimainstream itu akan bertukar tempat. 

Jadi diri sendiri sekali lagi, itu lebih nggak ngerepotin karena  you'll be criticized no matter what. Whatever being yourself means. Hahaha...namanya juga dunia.

Senin, 27 Januari 2014

Pernah Kerja di Retail? Bersyukurlah...

"I think everybody should have a retail job at some point at their life as it teaches you an ability that many people lack. That is the ability to act like a polite and well-mannered human being no matter how much shit other people give you"


Kemarin saya membaca kalimat tersebut di postingan akun @bestproadvice di twitter. Membaca kalimat tersebut tanpa disadari saya langsung mengangguk-anggukan kepala tanda setuju. Lalu saya terpikirkan untuk menuliskan ini. Menuliskan tentang pressure yang dihadapi oleh para pekerja retail.


Saya pernah bekerja di retail farmasi modern di awal-awal masa fresh graduate. Cukup lama, hampir dua tahun. Waktu dua tahun tersebut membuat saya cukup mengenal betul pressure yang akan didapatkan seorang pekerja retail. Mulai dari target, jam kerja yang luar biasa tidak bersahabat, libur di saat  kebanyakan orang (pekerja kantoran) masuk dan masuk di saat orang libur, lembur yang kadang mendadak dengan kompensasi yang kecil, bekerja dengan sistem shift yang cukup mengacaukan jam tidur, resiko kehilangan barang yang dijual atau bahkan uang, perusahaan yang terus-menerus menaikkan target, belum lagi gaji yang tidak sesuai dengan segala tekanan yang didapat dan the most important thing is customer behavior.

Pekerja retail adalah manusia biasa, tapi dididik untuk bersikap luar biasa terhadap customer. Proses mendidik itu terkadang berhasil dengan baik, tapi kebanyakan gagal di lapangan. Apalagi, proses mendidik berupa training-training yang diberikan oleh perusahaan terhadap pekerja operasional yang notabene adalah ujung tombak perusahaan bukan training yang panjang waktunya. Singkat saja, hanya beberapa jam di tiap kali pertemuan. Selebihnya, perusahaan lebih membutuhkan para pekerja retail ini untuk standby di lapangan, berhadapan dengan customer, dan jualan. Sehingga banyak munculah komplain dari masyarakat tentang perilaku pramuniaga supermarket X nyebelin, jutek atau si mbak di al**mart/ indo**rt/gi**t nggak ramah sama customer atau SPG di apotek cen***y/ guar**an bete kalau kita cuma nanya-nanya aja. Tidak semuanya begitu, banyak juga saya temui mereka yang memperlakukan customer dengan sangat baik.

Secara teori, customer memang adalah raja, yang harus dilayani sebaik-baiknya. Tapi secara praktek, pekerja retail adalah manusia biasa yang dikejar-kejar oleh target, diberi teori singkat tentang customer service, lalu diminta jualan sebanyak-banyaknya, sementara jam kerja sangat panjang, mereka harus berdiri berjam-jam, menghadapi atasan yang tidak pengertian, dan salary yang jauh dari harapan. Can you put yourself on their shoes? Dalam situasi seperti itu, lalu datanglah anda, customer yang menuntut dilayani sebaik-baiknya tapi perilaku anda tidak sopan, kalimat-kalimat yang keluar bukannya permintaan tolong untuk bantuan tapi lebih kepada perintah seperti anda memerintah pembantu atau supir anda di rumah yang dibayar rutin setiap bulan. Atau di kasus lain customer datang tanya ini itu, minta penjelasan ini itu, tapi tidak jadi membeli. Tidak salah memang, tapi bisa dibayangkan perasaan si pekerja karena anda telah menyita banyak waktnya yang seharusnya bisa dia gunakan untuk membantu customer lain yang mungkin malah jadi membeli produknya. Jangan bicara soal benar salah di sini, karena customer selalu benar. Tapi bicaralah soal empathy. Mencoba merasakan apa yang orang lain rasakan.

Saya dulu adalah seorang store manager, pekerja retail juga, berhubungan dengan customer juga tapi dalam frekuensi yang lebih kecil dibanding kasir dan SPG yang ada di toko saya saat itu. Walaupun, pressure yang saya dapat lebih ke target yang terus-menerus dinaikkan oleh perusahaan, tapi customer behavior di Indonesia ini memang benar-benar keterlaluan. Banyak contoh kasus yang saya dapat di lapangan tentang itu, contoh kasus di atas hanya sebagian kecilnya saja. Mungkin di postingan berikutnya akan saya jelaskan karena terlalu panjang kalau dijabarkan di sini.

Menjadi mantan pekerja retail memberikan pelajaran yang begitu besar, bukan hanya soal pelayanan terhadap customer, tapi juga penghargaan terhadap retail worker. Jadi tepat sekali saya mengutip postingan di twitter tersebut, memang sudah selayaknya setiap orang mengalami menjadi seorang pekerja retail paling tidak sekali dalam seumur hidupnya, untuk tahu caranya bersikap baik, bersikap sopan, dan menahan diri dari kemarahan. Bukan hanya kepada pekerja retail, tapi juga kepada semua orang.

Selasa, 21 Januari 2014

Tahun Baru Yang Tidak Baru Lagi...

Well..Happy Nu Year..
Telat 21 hari. Tapi saya bukan orang yang terbiasa untuk mengucapkan tahun baru so ucapan di atas bisa dibilang hanya basa basi saja. Sounds cliche, tapi buat saya semua tahun sama saja. Bahkan saya sering lupa tahun berapa peristiwa penting di hidup saya terjadi, kecuali ulang tahun. Saya sering lupa tahun berapa saya dilamar, nikah, kelahiran anak pertama, tahun orangtua saya lahir, tahun pertama saya berjilbab de el el. Padahal itu hal yang umumnya diingat orang.

Walaupun saya selalu merasa setiap tahun itu sama saja, dulu saya selalu membuat resolusi di awal tahun. Padahal saya tahu, resolusi itu selalu saya lupakan. Sama halnya dengan resolusi untuk lebih rajin mengupdate blog, atau resolusi diet, atau resolusi lebih rutin olahraga, atau resolusi makan-makanan yang lebih sehat. Untungnya beberapa tahun belakangan ini saya insaf, saya berhenti menyambut tahun baru dengan resolusi, i realize that i'm not "that" kind of person. Orang yang selalu sukses dengan resolusinya, orang yang selalu teratur dengan hidupnya, atau orang yang memiliki pencapaian sesuai dengan target-target hidupnya, ah...itu bukan saya.

Oh iya, walaupun setiap tahun itu sama saja, tapi tentu di setiap tahun ada kejutannya, ada peristiwa penting yang terjadi. Tahun ini, dimulai dengan terpilihnya tulisan saya menjadi salah satu kontributor di 2 buku yang akan diterbitkan oleh Diva Press. Yang pertama sebenarnya di akhir Desember tahun lalu yaitu Pejuang LDR dan yang kedua di tanggal 13 Januari bertepatan dengan ulang tahun saya adalah Namaku Kiran, Singel Titik. Setelah vakum dari mengirimkan tulisan selama beberapa tahun yang sibuk menjadi pekerja, kedua tulisan itu memacu semangat saya lagi untuk benar-benar kembali ke passion saya.

Selain tentang hal di atas, hari-hari yang lain masih seperti biasa. Musim hujan, Jakarta banjir, Tahun Politik.

Jadi, ucapan tahun baru di atas benar-benar sekedar basa-basi.