Beberapa orang teman yang
berada di luar Provinsi Lampung seringkali menanyakan kepada saya mengenai
Pahawang. Sejak nama Pulau Pahawang hits
di social media dan mulai menjadi
tujuan untuk wisata bahari, pertanyaan-pertanyaan tentang Pulau Pahawang
semakin sering terdengar. Akhir-akhir ini, sejak saya share informasi mengenai Festival Pahawang, beberapa teman malah
mulai mencari tahu mengenai akomodasi menuju Pahawang. Nah, daripada
berulangkali memberikan informasi yang sama ke beberapa teman, di artikel kali
ini saya akan berbagi informasi mengenai Pulau Pahawang termasuk akomodasi
menuju ke sana. Paling tidak, kalau ada teman yang bertanya, saya tinggal
memberi link artikel ini kepada
mereka. Informasi dalam artikel ini, selain berasal dari pengalaman pribadi,
pengalaman teman, juga saya kutip dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat J
Sekilas tentang Pulau Pahawang.
Pulau Pahawang memiliki
luas 1.020 hektar, terbagi dalam enam dusun yaitu Suak Buah, Penggetahan,
Jaralangan, Kalangan, Cukuh Nyai, dan Pahawang dengan 1.700 jiwa penghuni. Penghuni
pulau ini sebagian besar terdiri dari suku Sunda, Lampung, Jawa Serang, dan
juga Padang. Pulau ini terbagi dua yaitu Pulau Pahawang Besar tempat sebagian
besar masyarakat tinggal dan Pulau Pahawang Kecil. Pulau Pahawang merupakan
kawasan pesisir. Daerahnya terdiri dari laut, pantai, perbukitan, rawa, dan
daratan. Yang menarik, baik di darat maupun di lautnya, Pulau Pahawang memiliki
kekayaan yang sangat potensial untuk terus berkembang. Di darat, Pulau Pahawang
memiliki hutan mangrove yang memberi manfaat sangat besar untuk lingkungan
seperti menjaga kestabilan pantai, menjernihkan air, menahan lumpur, dan juga
sebagai peredam gelombang dan angin badai. Mangrove di Pulau Pahawang menjadi
magnet dan surga bagi para pemerhati dan peneliti mangrove dari dalam dan luar
negeri karena di sini tercatat memiliki 22 jenis mangrove yang di
antaranya menjadi spesies khas Pulau Pahawang.
Di laut, Pulau Pahawang memiliki
keindahan bawah laut yang sudah diakui secara nasional dan juga dikagumi oleh
wisatawan internasional. Untuk diketahui, Pulau Pahawang ini pun telah menjadi destinasi wisata bagi
para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berenang, snorkeling, memancing,
menyelam, dan aktivitas lainnya. Setiap hari, wisatawan yang datang ke
Pahawang berkisar 100 orang-150 orang. Bahkan pada akhir 2015, hampir
seratus ribu orang berkunjung ke pulau ini dan diharapkan akan terus meningkat
di tahun-tahun mendatang.
Backpackeran atau Menggunakan
Jasa Travel Agent?
Pertanyaan ini sering saya
dengar dari beberapa teman. Menurut saya, baik backpackeran maupun menggunakan jasa travel agent, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Biasanya, bepergian ke sebuah tempat dengan backpackeran
dianggap akan menghemat lebih banyak biaya dibanding bepergian dengan travel agent, namun, untuk destinasi
Pulau Pahawang, saya rasa, selisih biayanya tidak akan terlalu banyak, apalagi
sekarang banyak sekali travel agent
menuju Pulau Pahawang yang menawarkan tarif cukup bersahabat bahkan dengan
kantong mahasiswa sekalipun J. Jadi, pilihan untuk backpackeran
atau memakai jasa travel agent
lebih karena alasan berapa lama waktu yang akan kita habiskan di Pulau
Pahawang. Jika waktu yang dimiliki sangat terbatas, saya sarankan untuk
bergabung dengan teman-teman lain menggunakan jasa travel agent yang sudah memiliki agenda dan jadwal kegiatan yang
jelas sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma. Segala akomodasi juga
telah disediakan oleh pihak travel agent
sehingga kita tidak perlu bersusah payah bertanya-tanya mengenai tempat makan,
tempat menginap, perahu menuju pulau, dan lain-lain. Bahkan peralatan untuk snorkeling dan diving pun telah disediakan dengan biaya tambahan. Selain itu,
dengan menggunakan travel agent,
mereka juga menyediakan jasa fotografer gratis untuk bahan kita narsis di darat
maupun di bawah laut. Belasan hingga puluhan paket wisata menuju Pahawang dapat
kita temui di social media, baik
instagram, facebook, dan twitter. Saran saya, pilihlah yang sudah
terpercaya dan sering direkomendasikan oleh teman.
Nah, untuk yang memilih backpackeran,
tentu saja ada serunya juga. Kita memiliki kuasa penuh atas waktu dan biaya
yang akan kita habiskan. Kita juga bebas memilih kegiatan apa yang akan kita
lakukan di Pulau Pahawang dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Untuk informasi, banyak sekali pilihan tempat dan
kegiatan yang bisa dikunjungi di Pulau Pahawang yang terkadang tidak semunya
disertakan bila kita memakai jasa travel
agent karena waktu yang terbatas. Tempat-tempat dan kegitan tersebut antara
lain :
- Wisata Konservasi Mangrove. Acara Konservasi Mangrove ini memang tidak setiap saat
diadakan, jadi kalian harus rajin-rajin browsing untuk mencari tahu kapan acara
ini diadakan secara massal. Tapi di Pulau Pahawang sendiri, kegiatan menanam
bibit bakau sudah menjadi kegiatan rutin yang diadakan di sekolah-sekolah
sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kalian bisa bertanya ke masyarakat setempat
mengenai kegiatan ini dan mereka pasti dengan senang hati akan bercerita
tentang kesadaran masyarakat Pulau Pahawang tentang kehidupan mangrove. Bahkan,
bisa jadi kita akan diajak menanam bakau di Pulau Pahawang.
Sumber gambar : http://paketpahawangisland.blogspot.co.id/2014/08/wisata-konservasi-pulau-pahawang.html
- Penangkaran Ikan Nemo/Taman Nemo (Spot Snorkeling). Jika kalian sering melihat foto yang ada di social media
dengan tulisan “Wisata Taman Nemo”, maka foto tersebut diambil di Taman
Nemo. Salah satu spot snorkeling yang ada di dasar laut antara
Pulau Pahawang Besar dan Pahawang Kecil. Taman Nemo merupakan
tempat penangkaran dan budidaya ikan nemo (ikan badut). Petani nemo, rutin
mencari bibit ikan nemo di perairan pualu-pulau kecil untuk dibudidayakan di
Taman Nemo. Di sini, kalian dapat bermain-main dengan para nemo yang senang
keluar masuk anemon laut yang menjadi rumahnya.
Sumber gambar : http://www.pictaram.com/media/1216431738898792997_286831199
- Pulau Pahawang Besar. Nah, inilah pulau utama tempat masyarakat Pulau Pahawang
sebagian besar tinggal. Pulau ini juga yang menjadi pusat ekonomi wisata di
Pahawang karena hampir sebagian besar kegiatan masyarakat terjadi di pulau ini. Sebagian besar cottage atau tempat tinggal wisatawan ada di pulau ini.
Sumber gambar : https://arieanam.wordpress.com/2015/03/22/pahawang-yang-menawan/
- Pulau Pahawang Kecil. Tidak jauh dari Pulau Pahawang besar terdapat sebuah
pulau yaitu Pulau Pahawang Kecil. Jarak tempuhnya sekitar sepuluh menit saja
dengan perahu. Yang paling menarik dari Pulau Pahawang Kecil adalah keindahan
pantainya dengan pasir putih yang terhampar luas, kejernihan airnya, dan hutan
bakau yang membentang luas di pulau ini. Berbeda dengan Pulau Pahawang Besar
yang untuk snorkeling maka harus ke tengah laut dengan perahu, di Pulau
Pahawang Kecil, kita cukup berjalan kaki sekitar 10-15 meter dari pantai, maka
dengan kedalaman yang relatif rendah (sekitar 1-2 meter) sudah terhampar
pemandangan terumbu karang yang indah dan ikan-ikan yang hilir mudik. Di Pulau
Pahawang Kecil juga, saat air sedang surut, kita bisa melihat “Gumuk Pasir”
yang memanjang dan berkelok-kelok cantik.
Sumber gambar : http://www.tourlampung.com/wisata-pulau-pahawang.html
- Pulau Kelagian Kecil. Di pulau ini, fasilitas sangat terbatas sehingga memang
bukan pulau tujuan untuk menginap kecuali kalian membawa tenda dan perlengkapan
sendiri. Air bersih juga sulit di dapat karena pulau ini tidak berpenghuni.
Tapi ini juga yang membuat Pulau Kelagian Kecil memiliki keindahan yang masih
belum banyak terjamah. Sinar matahari bersinar lebih terik di pulau ini.
Berkunjung ke pulau ini seolah-olah kalian sedang terjebak di pulau terpencil
yang dikelilingi pulau-pulau kecil tidak berpenghuni lainnya. Pasti
menyenangkan.
Sumber gambar : http://www.sittirasuna.com/2015/12/kelagian-lunik-pahawang-lampung.html
- Pulau Kelagian Besar. Pulau ini juga biasa dipakai sebagai tempat latihan bagi
TNI Angkatan Laut. Terlihat dari plang selamat datang yang ada di pulau tersebut.
Sumber gambar : http://too-chocoholics.blogspot.co.id/2014/06/lampung-selatan-pahawang-island-hopping.html
- Cukuh Bedil (Spot Snorkeling).Spot snorkeling yang terkenal karena keindahan karangnya.
Perairannya juga termasuk dangkal dan karena masih sangat alami, perairan di
spot ini juga jernih. Nah, di spot snorkeling inilah kalian bisa melihat
tulisan “Taman Laut Pahawang” di bawah air.
Sumber gambar : https://adrianhartantolokaria.wordpress.com/2016/03/26/jalan-jalan-ke-lampung/
- Gosong Bekri (Spot Snorkeling). Pernah melihat teman berfoto dengan candi di bawah laut? Di
spot snorkeling ini, kalian bisa melakukannya. Namun, untuk yang tidak biasa
menyelam dalam, berfoto dengan candi ini agak sulit dilakukan.
Sumber gambar : https://www.tripadvisor.co.uk
- Pulau Balak. Jika beruntung, di musim-musim tertentu, para penyelam di
sekitar perairan Pulau Balak bisa berpapasan dengan penyu sisik. Menarik, kan? Namun,
jika kalian tidak berhasil bertemu penyu sisik, itu akan tergantikan dengan
keindahan bawah laut dan juga pantai pasir putih di Pulau Balak.
Sumber gambar : http://www.lihat.co.id/wisata/pulau-balak-lampung.html
- Pulau Tanjung Putus. Saat menyebut nama tempat ini, reaksi seorang teman
adalah, “Duh, kok namanya sedih, ya, bikin baper.” Hehehe...jangan-jangan kalau
pasangan ke sini nanti bisa putus seperti mitos jembatan merah di Kebun Raya Bogor?
Tentu tidak dong, nama Tanjung Putus ini ternyata karena dataran ini dulunya
menyatu dengan Pulau Sumatera, namun karena terjadi abrasi, lama kelamaan dataran
yang menghubungkan ini menjadi hilang. Setelah puas menjelajahi spot-spot
snorkeling dengan kedalaman rendah, di Tanjung Putus, untuk kalian pencinta
diving, bisa puas deh free diving di sini karena spot di Tanjung Putus memiliki
kedalaman sampai 12 meter di bawah permukaan laut. Oh,
iya, walaupun digunakan sebagai tempat budidaya ikan laut, kalian tidak boleh ya
memancing di sini.
Sumber gambar : http://www.lihat.co.id/wisata/tanjung-putus-lampung.html
- Gosong Pancong (Spot Snorkeling). Kalau ingin menyeberang dari Pulau Pahawang Besar ke
Pahawang kecil tanpa perahu, datang ke Gosong Pancong sekitar jam 11.00-13.00
siang. Kalian bisa menyeberang dengan melewati hamparan pasir putih saat
air laut surut. Sangat instagramable pastinya. Di dalam perairan Gosong Pancong
juga kalian bisa berfoto dengan candi. Tentu candi yang berbeda dengan candi
Gosong Bekri, ya.
- Pulau Maitem. Di
balik pulau ini, terdapat menara suar yang hanya bisa dikunjungi dengan
menyusuri pulau. Lumayan jauh tapi akan terbayar saat kita berhasil memanjat ke
puncak menara suar lalu melihat pemandangan seluruh pulau dan laut dari atas menaranya.
Tertarik?
Sumber gambar : http://www.imgrum.net/user/lampungblusukan/2345079677
- Pantai
Pagar. Pantai ini merupakan pantai dengan warna air paling
menggoda yang ada di sekitar pulau Pahawang. Tidak jauh dari pantai ini
terdapat sebuah spot dimana kita bisa melakukan “Lompat Tebing” alias lompat ke
air dari ketinggian, Tenang, tebing tempat meloncat itu hanya bebatuan yang jaraknya
tidak terlalu jauh dari permukaan air, kok.
Rute Menuju Pahawang
Untuk kalian yang akhirnya
memilih backpackeran menuju Pulau Pahawang, ada baiknya berangkat beramai-ramai
dengan beberapa orang teman. Hal ini, selain membuat perjalanan menjadi lebih
aman, juga akan menghemat waktu dan biaya. Biaya bisa dibagi secara patungan
dan waktu untuk menunggu kendaraan (angkot, perahu,dll) juga akan dihemat.
Maklum, kadang supir kendaraan tidak mau jalan sebelum muatannya penuh terisi.
Perjalanan menuju Pulau Pahawang,
untuk kalian yang berasal dari luar kota akan bermula dari Pelabuhan Bakauheni.
Dari sana, ada dua opsi perjalanan.
Pertama, kalian bisa naik
bus menuju Bandar Lampung yang akan berhenti di Terminal Rajabasa, perjalanan
akan memakan waktu sekitar 2-3 jam. Dari terminal Rajabasa, cari angkutan umum
berwarna biru jurusan Rajabasa-Tanjung Karang yang akan memakan waktu
perjalanan sekitar 30 menit, katakan kepada supirnya bahwa kalian berhenti di
Pasar Bawah Ramayana. Sampai di Pasar Bawah Ramayana, naik angkutan umum
berwarna ungu jurusan Tanjung Karang-Teluk Betung lalu berhenti di Gudang
Garam. Dari Gudang Garam bisa naik pick-up atau angkutan umum menuju Dermaga
Ketapang. Di dermaga, kalian akan memulai perjalanan naik perahu menuju Pulau
Pahawang.
Kedua, dari Bakauheni
kalian naik travel menuju Gudang Garam. Dari Gudang Garam bisa naik pick-up
atau angkutan umum menuju Dermaga Ketapang. Di dermaga, kalian akan memulai
perjalanan naik perahu menuju Pulau Pahawang.
Ketiga, jika kalian naik
Damri dari Gambir, maka Damri akan berhenti di Stasiun dekat terminal Pasar Bawah
Ramayana. Jalan sedikit menuju terminal, lalu naik angkutan umum berwarna ungu
jurusan Tanjung Karang-Teluk Betung dan berhenti di Gudang Garam. Dari Gudang Garam
bisa naik pick-up atau angkutan umum menuju Dermaga Ketapang. Di dermaga,
kalian akan memulai perjalanan naik perahu menuju Pulau Pahawang.
Catatan :
- Ongkos Travel bisa ditawar
- Ongkos bus ke terminal Rajabasa sekitar 27.000 rupiah
- Ongkos angkutan umum sekitar 5.000 rupiah
- Ongkos angkutan umum/pick up sampai dermaga sekitar
10.000 rupiah
- Ongkos perahu ke Pulau Pahawang sekitar 500.000-700.000
per-perahu. (1 perahu maksimal 12 orang)
- Biaya sewa alat snorkeling sekitar 50.000 rupiah
- Jangan lupa membawa lotion anti nyamuk, ya.
Yang paling penting,
Be nature lover! Take nothing but picture, leave
nothing but footprints.