Minggu, 08 Januari 2017

Day #11 Writing Challenge "Your Family"

"Kalau pulang sekolah bukan Bik Na yang jemput, 
jangan pulang sendirian. 
Jangan mau diajak pulang sama orang lain."

Ada sebuah momen yang sampai saat ini tidak bisa saya lupakan tentang Bik Na. Saya pernah sedikit cerita tentang beliau di sini. Bik Na adalah adik Mama saya. Orang yang sampai saat ini masih selalu saya rindukan. Dia selalu mengatakan kalimat di atas setiap kali mengantar saya sekolah TK. 

Pernah suatu kali, dua orang laki-laki menjemput saya di sekolah. Karena teringat ucapan Bik Na, saya menolak untuk ikut dengan mereka. Mereka terus memaksa tapi saya juga terus menolak dan mengundang kecurigaan para guru. Saat itulah wajah Bik Na muncul dari tembok pembatas sekolah dan rumah sebelahnya. Dia berteriak dan melambaikan tangan kepada saya. Dengan cueknya dia bilang bahwa kedua orang laki-laki itu adalah temannya yang rumahnya kebetulan di sebelah sekolah saya. Bik Na sengaja melakukan itu untuk mengetes apakah saya menuruti ucapannya atau tidak.


Hal kecil, tapi sampai saat ini tidak bisa saya lupa. Bik Na tidak sekedar melakukan tugasnya mengantar jemput saya tapi dia juga ingin melihat saya bisa bersikap untuk mengambil keputusan. 

Dari Bik Na saya belajar makna mencintai. Dia mencintai saya tanpa pernah sekali pun membelai rambut saya, memeluk saya, atau berkata yang lembut pada saya. Dia menyayangi saya dengan cara bicaranya yang ceplas-ceplos, dengan suapannya yang tergesa-gesa, dengan marah-marah penuh emosi kepada teman yang mengganggu saya, dengan mengizinkan saya mengacak-acak kamarnya, dengan membolehkan saya mengambil semua koleksi bukunya, dengan berpura-pura tidak tahu kalau saya pura-pura tidur agar tidak diajak Mama pulang ke rumah, dengan meninggalkan dunia saat umurnya masih muda...agar saya bisa terus mengingat yang baik-baik saja. 

Semoga semua kebaikannya diterima oleh Alloh SWT. Aamiin..

8 komentar:

  1. Bik Na meninggalnya kenapa, Mbak? It seems that you really loved her.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget, Kim. Katanya serangan jantung. Sangat mendadak mengingat dia nggak pernah terlihat sakit sekali pun.

      Hapus
  2. ((berpura-pura tidak tahu kalau saya pura-pura tidur)), hmm... tan gi memang ya... XD

    BalasHapus
  3. sebenarnya aku syahdu baca postan TanGi, tapi malah ngakak baca komen TanSis yang arah fokusnya ke situ.... X))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu jangan syahdu-syahdu, Piah...postingan ini ditulis penuh cinta :")

      Hapus
  4. Tangi boleh ngikutin cara Bik na buat ngetes zahir tuh kalo udah SD ~T_T~

    BalasHapus